Monday, November 7, 2016

AHOK TAK PERLU DIBELA

Aksi 4 November tak pelak membuat banyak orang saling hujat. Di media sosial, golongan yang membela aksi itu dan yang tidak saling beradu argumen. Saya sebagai pengguna medsos pun merasa ndak nyaman karena kata-kata makian membanjiri beranda saya. Media yang harusnya jadi alat bersosial, malah jadi bibit perpecahan.
"Gus, menurut panjenengan, aksi 4 November itu bagaimana?" tanyaku pada Gus, ingin mengulik. Ia hisap rokok dalam-dalam kemudan menghembuskan sekuat-kuatnya.
"Ya ndak papa. Bagus malahan sebagai pembelajaran masyarakat."
"Tapi bagi Gus sendiri, Ahok menista agama apa enggak?" tanyaku.
"Ya tanya Ahok. Masak tanya saya?" Jawaban Gus membuatku nyengir.
"Ya kan njenengan sudah lihat videonya."
"Lha kamu sudah lihat?"
"Sudah, Gus."
"Menurutmu menistakan apa ndak?"
"Saya ndak berani komentar, Gus. Nunggu hasil keputusan dari polisi."
"Ya saya juga kayak gitu," ujarnya, lalu menghisap rokok dalam-dalam, membuatku kebingungan lagi.
"Tapi orang-orang mempermasalahkan penghilangan kata 'pakai' di transkrip Buni Yani. Menurut njenengan, Buni berniat memecahbelah umat apa enggak?"
"Ya tanya Buni Yani sana," kata Gus membuatku kembali nyengir.
"Lalu sikap kita bagaimana, Gus?"
"Yasudah kita pasrahkan sama yang berkewajiban. Gitu aja kok repot."
"Tapi yang demo kemarin agendanya membela agama Allah, Gus," kataku memburu pernyataan beliau.
"Yang tidak ikut apakah tidak membela agama Allah?" Ia menanya balik. Aku kembali tidak bisa berkata-kata.
"Lalu, menurut njenengan, Ahok perlu dibela apa tidak? Banyak yang menilai dia dizalimi."
"Ahok kok dibela. Dia orang besar dan punya kekuatan lebih untuk bertahan di situasi paling sulit sekali pun. Minimal untuk saat ini."
"Tapi dia dizalimi dengan penghilangan kata 'pakai' itu?"
"Yang harus diperjuangkan ya penegakan hukum itu, bukan pembelaan pada satu sosok. Bahaya kalau yang kamu bela orangnya, bukan keadilannya."
"Tapi bagaimana bisa membela keadilan tanpa membela korban?"
"Dalam menegakkan hukum, kita tidak boleh jadi fans. Kita harus memposisikan diri sebagai advokat," katanya lagi. "Kalau yang kamu bela Ahok, dan suatu saat dia melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, apa mau terus kamu bela?"
"Ya tidak, Gus."
"Nah, itu..."
Gus menghisap rokok yang sudah sangat pendek, kemudian meninggalkan sisanya di asbak. Ia pun berjalan menuju masjid, lalu menunaikan salat sunah tahajud.

0 comments:

Post a Comment