Sunday, June 30, 2013

Komunikasi Ukhuwwah Insaniyah; Menyambangi Vihara Mendut dan Candi Borobudur (2)

Meneropong Sejarah Bangsa; Mengamati Relief Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Candi ini pernah masuk sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Pada saat ditemukan pada awal abad ke-19 kondisi candi sudah rusak akibat tertimbun tanah selama bertahun-tahun. Penemuan candi tersebut membuat orang bertanya-tanya, sejak kapan bangunan itu ada dan kapan tertimbun dan oleh sebab apa bangunan sebesar itu terkubur, masih menjadi misteri. Dipercaya, Borobudur tertimbun oleh dampak letusan Merapi.
            Penamaan ‘Borobudur’ saja masih menjadi kontroversi. Ahli sejarah mengemukakan nama Borobudur pertama kali ditulis oleh Sir Thommas Stamford Raffles dalam bukunya “Sejarah Pulau Jawa”. Di masa pendudukannya, tepatnya pada tahun 1819 Borobudur mulai digali dan dikenal oleh dunia (wikipedia).
Kini buku-buku sejarah menerangkan bahwa candi tersebut dibangun oleh wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Pencetus sejarah ini ialah J. G de Casparis, seorang sejarawan yang memperoleh gelar doktor (1950) atas desertasinya tentang Borobudur. Ia menggunakan prasasti Karangtengah dan Tritepusan untuk mendukungnya. Akan tetapi hal tersebut tidak didukung banyak bukti-bukti sejarah yang bisa menguatkannya. Segalanya hanya berupa dugaan-dugaan. Relief yang terdapat di dinding candi pun tidak bisa menggambarkan secara jelas.
Namun melihat bangunan Borobudur yang demikian, besar kemungkinan Borobudur merupakan peninggalan Buddha Mahayana. Karena dalam Mahayana memiliki filosofi semakin ke atas semakin dekat dengan pencerahan. Untuk itu bangunan Borobudur diberi tingkat-tingkat. Jika mengacu pada pendapat para ahli sejarah, bentuk relief itu merupakan penggambaran kehidupan masyarakat sekitar saat candi dibangun. Relief tersebut sekaligus menggambarkan bahwa nenek moyang Indonesia merupakan orang-orang yang berperadaban maju. Mereka menceritakan sejarah lewat huruf –huruf simbol dan dipahat secara apik di batu-batu candi. Hingga kini warisan kebudayaan itu masih dilestarikan oleh para pemahat di sekitar Muntilan.
Lalu ada yang mengatakan bahwa Borobudur merupakan jejak kerajaan Sulaiman yang hilang. Salah satu dasar hipotesis tersebut ialah adanya relief yang menggambarkan seekor burung membawa gulungan kertas. Di gambar lainnya ada gambar pak tua yang memberikan tongkat kepada seorang yang lebih muda. Menurut Fahmi Basya, gulungan tersebut ialah bacaan basmalah yang dikirimkan Nabi Sulaiman kepada Ratu Saba’ melalui perantara burung Hud Hud. Sementara tongkat ialah kepemimpinan Nabi Daud yang diteruskan oleh puteranya, Sulaiman.

Wallahua’lam.

1 comment:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    ReplyDelete