Meneropong Sejarah Bangsa; Mengamati Relief Candi Borobudur
Candi Borobudur
merupakan salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Candi ini pernah masuk sebagai
salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Pada saat ditemukan pada awal abad ke-19
kondisi candi sudah rusak akibat tertimbun tanah selama bertahun-tahun.
Penemuan candi tersebut membuat orang bertanya-tanya, sejak kapan bangunan itu
ada dan kapan tertimbun dan oleh sebab apa bangunan sebesar itu terkubur, masih
menjadi misteri. Dipercaya, Borobudur tertimbun oleh dampak letusan Merapi.
Penamaan ‘Borobudur’ saja masih
menjadi kontroversi. Ahli sejarah mengemukakan nama Borobudur pertama kali
ditulis oleh Sir Thommas Stamford Raffles dalam bukunya “Sejarah Pulau Jawa”.
Di masa pendudukannya, tepatnya pada tahun 1819 Borobudur mulai digali dan
dikenal oleh dunia (wikipedia).
Kini
buku-buku sejarah menerangkan bahwa candi tersebut dibangun oleh wangsa Syailendra
yang beragama Buddha. Pencetus sejarah ini ialah J. G de Casparis, seorang
sejarawan yang memperoleh gelar doktor (1950) atas desertasinya tentang
Borobudur. Ia menggunakan prasasti Karangtengah dan Tritepusan untuk
mendukungnya. Akan tetapi hal tersebut tidak didukung banyak bukti-bukti
sejarah yang bisa menguatkannya. Segalanya hanya berupa dugaan-dugaan. Relief
yang terdapat di dinding candi pun tidak bisa menggambarkan secara jelas.
Namun
melihat bangunan Borobudur yang demikian, besar kemungkinan Borobudur merupakan
peninggalan Buddha Mahayana. Karena dalam Mahayana memiliki filosofi semakin ke
atas semakin dekat dengan pencerahan. Untuk itu bangunan Borobudur diberi
tingkat-tingkat. Jika mengacu pada pendapat para ahli sejarah, bentuk relief
itu merupakan penggambaran kehidupan masyarakat sekitar saat candi dibangun.
Relief tersebut sekaligus menggambarkan bahwa nenek moyang Indonesia merupakan
orang-orang yang berperadaban maju. Mereka menceritakan sejarah lewat huruf
–huruf simbol dan dipahat secara apik di batu-batu candi. Hingga kini warisan
kebudayaan itu masih dilestarikan oleh para pemahat di sekitar Muntilan.
Lalu
ada yang mengatakan bahwa Borobudur merupakan jejak kerajaan Sulaiman yang
hilang. Salah satu dasar hipotesis tersebut ialah adanya relief yang menggambarkan
seekor burung membawa gulungan kertas. Di gambar lainnya ada gambar pak tua
yang memberikan tongkat kepada seorang yang lebih muda. Menurut Fahmi Basya,
gulungan tersebut ialah bacaan basmalah yang dikirimkan Nabi Sulaiman kepada
Ratu Saba’ melalui perantara burung Hud Hud. Sementara tongkat ialah
kepemimpinan Nabi Daud yang diteruskan oleh puteranya, Sulaiman.
Wallahua’lam.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
ReplyDeleteKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل